Minggu, 04 Januari 2015

Museum Bank Mandiri

Nama : Muhammad Fahmi
Kelas : 1KA01
Npm : 17114190

Tugas Softskill untuk mengunjungi museum itu rasanya cukup menarik karena kita akan ditugaskan untuk menjelajahi sebuah museum di indonesia yang rasanya sulit untuk dilakukan oleh anak muda saat ini. Anak muda saat ini cenderung lebih suka pergi ketempat tempat rekreasi daripada harus pergi ketempat sejarah atau pendidikan karena di masa ini rasa untuk melihat sejarah itu seperti tidak ada artinya atau tidak ada gunanya. Jujur saja saya juga merasa seperti itu , namun ketika saya berkunjung ke salah satu museum yang terletak di Kota Tua Jakarta atau lebih tepatnya Museum Bank Mandiri saya merasa berada di suasana tempo doloe dimana semuanya tidak seperti sekarang yang serba modern dan kemajuan teknologi pun berbanding terbalik pada masa itu.

Museum Bank Mandiri merupakan salah satu cagar budaya di Kota Tua diantara banyaknya bangunan arsitektur tempo dulu. Lokasi Museum Mandiri di Jl. Lapangan Stasiun No. 1 Jakarta Kota, bisa dilalui dengan menggunakan KRL atau bus Transjakarta.

Museum Bank Mandiri merupakan museum perbankan yang dimiliki oleh Bank Mandiri. Letaknya  persis di depan stasiun Jakarta Kota (Beos). Museum ini memiliki koleksi peralatan perbankan mulai dari masa penjajahan Belanda sampai dengan terbentuknya Bank Mandiri. Selain benda-benda koleksi yang umumnya dimiliki sebuah museum, Museum Mandiri memiliki ornamen unik pada dinding hall sisi timur bangunan museum, ornamen tersebut berupa hiasan kaca patri (stained glass) yang dipisahkan oleh pilar. Hiasan ornamen tersebut menggambarkan empat musim seperti musim yang terjadi pada kawasan Eropah dan tokoh nakhoda kapal Belanda, Cornelis de Houtman.

Bangunan berlantai empat seluas 21.509 m2 dengan arsitektur berbentuk simetris dengan keberadaan taman ditengah gedung dan pintu utama tepat ditengah bagian depan bangunan. Lantai dasar gedung dibuat lebih tinggi dari jalan raya sehingga terkesan anggun saat memasuki bangunan. Lantai lobby, ruang rapat dan ruang direksi memakai bahan mozaik keramik bercampur kaca (glasmozaiek-tegels), sedangkan ruangan yang lain memakai tegel ubin (vloertegels) berwarna hitam, abu-abu dan merah.

Koleksi Museum Bank Mandiri terdiri dari jenis perlengkapan operasional bank, surat berharga, numismatic, arsip sejarah dan jenis koleksi lainnya seperti perlengkapan pendukung operasional bank dan bahan pustaka.

Koleksi perlengkapan operasional bank tempo dulu yang unik, antara lain adalah peti uang, mesin hitung uang mekanik, kalkulator, mesin pembukuan, mesin cetak, alat pres bendel, seal press, brandkast, safe deposit box dan anak kunci lemari / pintu besi maupun aneka surat berharga seperti bilyet deposito, sertifikat deposito, cek, obligasi dan saham. Ornamen gedung , interior dan furniture asli dari gedung museum merupakan benda cagar budaya yang juga merupakan bagian dari koleksi Museum Bank Mandiri.



Sejarah Singkat Museum Bank Mandiri

Berangkat dari rangkaian sejarah bank-bank pendahulu maupun bank-bank merger yang melebur menjadi PT Bank Mandiri, maka diperlukan upaya untuk menjaga agar rangkaian sejarah tersebut tidak terputus dan terlupakan begitu saja. Hal ini dilakukan dengan cara mengabadikan koleksi perkembangan sejarah Bank Mandiri secara utuh. Diharapkan, paparan sejarah tersebut akan bermanfaat, tidak saja untuk mengenang kembali nilai-nilai historis yang terkandung di dalamnya, tetapi juga sebagai pemicu kemajuan dunia perbankan nasional pada umumnya.

Gagasan tersebut di atas menjadi pertimbangan Manajemen Bank Mandiri dalam merencanakan sebuah museum yang menyajikan sejarah perkembangan terbentuknya Bank Mandiri. Lokasi yang diperuntukan sebagai museum adalah aset gedung di Jalan Lapangan Stasiun Nomor 1 Jakarta-Kota, yang juga merupakan Bangunan Cagar Budaya berdasarkan SK Gubernur DKI Jakarta No. 475 tahun 1993.

Visi yang diemban oleh Museum Bank Mandiri adalah menjadi museum perbankan yang berstandar internasional yang informatif, inspiratif, dan bermanfaat bagi masyarakat. Adapun misinya adalah mengembangkan Museum Bank Mandiri sebagai pusat dokumentasi sejarah Bank, sebagai sarana kultural-edukatif dan rekreatif bagi masyarakat, pengelolaan museum dengan manajemen profesional, turut berpartisipasi dalam revitalisasi bangunan bersejarah di kawasan “Kota Tua Jakarta” sebagai tempat tujuan wisata, serta menjalin kerja sama dengan semua pihak dalam rangka pengembangan museum.

Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kebudayaan dan Permuseuman Propinsi DKI Jakarta No. 237 tahun 2005, tanggal 19 Desember 2005 Gedung Museum Bank Mandiri mendapatkan penghargaan ”Sadar Pelestarian Bangunan Cagar Budaya tahun 2005” di wilayah DKI Jakarta.


Sejarah Gedung

Museum Bank Mandiri yang terletak di Jalan Lapangan Stasiun Nomor 1 (Stationsplein 1 – Binnen Niuewpoortstraat) merupakan bangunan peninggalan masa kolonial. Dahulunya berada dalam satu taman yang menyatu dengan Stasiun Kereta Api Jakarta-Kota atau Beos (Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij).

Awal sejarahnya bangunan ini merupakan Kantor Wilayah Nederlandsche Handel Maatschappij (NHM) di Hindia Timur yang lebih dikenal dengan nama de Factorij Batavia.Bangunan ini dirancang oleh arsitek NHM, J.J.J. de Bruyn bekerja sama dengan arsitek Belanda lainnya, A.P. Smits dan C. van de Linde yang keduanya bekerja pada biro arsitek Hulswit, Fermont and Ed. Cuipers.

Gedung berdiri di atas lahan seluas 10.039 M2 ini, diresmikan pada 14 Januari 1933, oleh C.J. Karel van Aalst, Presiden NHM ke-10. Pemancangan diawali dengan tiang beton bulan Juli 1929 oleh biro konstruksi NV Nedam (Nederlandse Aanneming Maatshappij).

Arsitektur gedung berlantai empat seluas 21.509 M2 ini cenderung sederhana, berbentuk simetris dengan keberadaan taman di tengah gedung, dan main entrance tepat di tengah bagian depan bangunan. Lantai dasar gedung ini dibuat lebih tinggi dari jalan raya, sehingga kesan entrance-nya terasa anggun. Lantai lobi, ruang rapat, dan ruang direksinya memakai bahan mozaik keramik bercampur kaca (glasmozaiek-tegels). Sedangkan ruangan yang lain memakai tegel ubin (vloertegels) berwarna hitam, abu-abu dan merah.

Dengan lahirnya Bank Mandiri tanggal 2 Oktober 1998 dan bergabungnya empat bank pemerintah: Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Bumi Daya (BBD), dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) ke dalam Bank Mandiri, maka gedung warisan sejarah ini pun beralih menjadi salah satu aset Bank Mandiri.

Lokasi Museum Bank Mandiri




Museum Bank Mandiri bisa dicapai dengan berbagai cara. Cara termudah adalah menggunakan bus Transjakarta. Museum Bank Mandiri persis berada di seberang terminal pemberhentian terakhir bus Transjakarta. Bila menggunakan kereta api, Museum Bank Mandiri juga berseberangan lokasinya dengan Stasiun Jakarta Kota atau populer disebut Stasiun Beos. Banyak museum di kawasan ini. Ada juga Museum Bank Indonesia, Museum Sejarah Jakarta, Museum Wayang, Museum Keramik, dan Museum Seni Rupa.


Koleksi






Persyaratan bagi materi koleksi museum adalah benda asli, reproduksi atau miniatur. Benda-benda ini pun harus mempunyai nilai sejarah, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebudayaan. Harus pula mencerminkan proses perkembangan lahirnya Bank Mandiri. Bahkan keberadaannya harus merupakan bukti pelaksanaan fungsi dan kegiatan bank yang mewakili suatu fenomena atau kecenderungan tertentu serta dapat diidentifikasi asal-usul, tipe/gaya, periode waktu, maupun fungsi kegunaannya sehingga dapat dijadikan suatu monumen sejarah atau diperkirakan menjadi monumen sejarah di masa depan.
Materi koleksi yang ada di Museum Bank Mandiri terdiri atas jenis perlengkapan operasional bank, surat berharga, numismatik, arsip sejarah, dan jenis koleksi lainnya seperti perlengkapan pendukung operasional bank dan bahan pustaka.
Koleksi perlengkapan operasional bank tempo dulu yang unik, antara lain:
* peti uang,
* mesin hitung uang mekanik,
* kalkulator,
* mesin pembukuan,
* mesin cetak,
* alat pres bendel,
* seal press,
* brandkast,
* safe deposit box,
* anak kunci lemari/pintu besi serta aneka surat berharga, seperti bilyet deposito, sertifikat    deposito, cek, obligasi dan saham.

Ornamen bangunan, interior, dan furnitur asli dari gedung museum yang merupakan benda cagar budaya juga merupakan bagian dari koleksi yang perlu dilestarikan. Adapun koleksi pendukung operasional lainnya adalah sarana promosi, komunikasi, ekspedisi dan kesekretariatan, seragam pegawai dan perlengkapannya, peralatan teknologi informasi, komponen bangunan dan miniatur gedung kantor, serta perlengkapan sekuriti dan rumah tangga lainnya.


Sesuai kurun waktunya, koleksi Museum Bank Mandiri dapat dikelompokkan berdasarkan periode bank-bank pendahulu mulai tahun 1826-1959/1960 dengan koleksi berasal dari masa NHM, Escomptobank, NIHB/NHB dan BIN, periode bank-bank bergabung tahun 1959/1960-1998 masa BBD, BDN, Bank Exim dan Bapindo, serta periode awal merger Bank Mandiri sampai dengan go public tahun 1999-2003.

Apa yang saya rasa ketika mengunjungi museum terbsebut rasanya sangat mengasyikan karena saya bisa merasakan suasana tempoe doloe dan melihat alat alat perbankan yang jadul , yang saya pikirkan saat itu adalah bagaimana sistem kerja sebuah bank dimana alat-alat yang digunakan tidak secanggih sekarang , dimana penyimpanan data yang dilakukan menggunakan sebuah buku besar apa yang akan dirasa jika sistem perbankan tersebut masih digunakan saat ini , sangat tidak bisa dibayangkan.
Ada satu ruangan yang membuat saya penasaran yaitu ruangan IT , Namun sayang ketika saya ingin memasukan ruangan IT sudah terdapat plang yang bertuliskan “Sedang dilakukan maintenance” jadi barang – barang diruangan tersebut tidak ada , yang ada hanya patung – patung yang sedang berpose tidak berubah . Memang rasa keinginan untuk berkunjung ke museum itu malas tapi cobalah berkunjung sekali karena akan tau bagaimana sejarah itu ada.
































Alamat Museum Bank Mandiri

Jalan Lapangan Stasiun 1*, Jakarta Barat 11110
Telepon: +62 21 690-2000
email: museum@bankmandiri.co.id

 

Sumber :
http://jakartalama.wordpress.com/2010/09/25/museum-bank-mandiri/
http://www.pusakaindonesia.org/museum-bank-mandiri-di-kota-tua/
http://kotatuaku.com/index.php?option=com_content&view=article&id=535%3Amuseum-bank-mandiri&catid=116%3Aleft-banner-besar&Itemid=282


0 komentar: