Nama : Muhammad Fahmi
Kelas : 1KA01
Npm : 17114190
Kelas : 1KA01
Npm : 17114190
Tugas Softskill untuk
mengunjungi museum itu rasanya cukup menarik karena kita akan ditugaskan untuk
menjelajahi sebuah museum di indonesia yang rasanya sulit untuk dilakukan oleh
anak muda saat ini. Anak muda saat ini cenderung lebih suka pergi ketempat
tempat rekreasi daripada harus pergi ketempat sejarah atau pendidikan karena di
masa ini rasa untuk melihat sejarah itu seperti tidak ada artinya atau tidak
ada gunanya. Jujur saja saya juga merasa seperti itu , namun ketika saya
berkunjung ke salah satu museum yang terletak di Kota Tua Jakarta atau lebih
tepatnya Museum Bank Mandiri saya merasa berada di suasana tempo doloe dimana
semuanya tidak seperti sekarang yang serba modern dan kemajuan teknologi pun
berbanding terbalik pada masa itu.
Museum Bank Mandiri
merupakan salah satu cagar budaya di Kota Tua diantara banyaknya bangunan
arsitektur tempo dulu. Lokasi Museum Mandiri di Jl. Lapangan Stasiun No. 1
Jakarta Kota, bisa dilalui dengan menggunakan KRL atau bus Transjakarta.
Museum Bank Mandiri
merupakan museum perbankan yang dimiliki oleh Bank Mandiri. Letaknya persis di depan stasiun Jakarta Kota (Beos).
Museum ini memiliki koleksi peralatan perbankan mulai dari masa penjajahan
Belanda sampai dengan terbentuknya Bank Mandiri. Selain benda-benda koleksi
yang umumnya dimiliki sebuah museum, Museum Mandiri memiliki ornamen unik pada
dinding hall sisi timur bangunan museum, ornamen tersebut berupa hiasan kaca
patri (stained glass) yang dipisahkan oleh pilar. Hiasan ornamen tersebut
menggambarkan empat musim seperti musim yang terjadi pada kawasan Eropah dan
tokoh nakhoda kapal Belanda, Cornelis de Houtman.
Bangunan berlantai
empat seluas 21.509 m2 dengan arsitektur berbentuk simetris dengan keberadaan
taman ditengah gedung dan pintu utama tepat ditengah bagian depan bangunan.
Lantai dasar gedung dibuat lebih tinggi dari jalan raya sehingga terkesan
anggun saat memasuki bangunan. Lantai lobby, ruang rapat dan ruang direksi
memakai bahan mozaik keramik bercampur kaca (glasmozaiek-tegels), sedangkan
ruangan yang lain memakai tegel ubin (vloertegels) berwarna hitam, abu-abu dan
merah.
Koleksi Museum Bank
Mandiri terdiri dari jenis perlengkapan operasional bank, surat berharga,
numismatic, arsip sejarah dan jenis koleksi lainnya seperti perlengkapan
pendukung operasional bank dan bahan pustaka.
Koleksi perlengkapan
operasional bank tempo dulu yang unik, antara lain adalah peti uang, mesin
hitung uang mekanik, kalkulator, mesin pembukuan, mesin cetak, alat pres bendel,
seal press, brandkast, safe deposit box dan anak kunci lemari / pintu besi
maupun aneka surat berharga seperti bilyet deposito, sertifikat deposito, cek,
obligasi dan saham. Ornamen gedung , interior dan furniture asli dari gedung
museum merupakan benda cagar budaya yang juga merupakan bagian dari koleksi
Museum Bank Mandiri.
Sejarah Singkat Museum Bank Mandiri
Berangkat dari rangkaian sejarah bank-bank pendahulu
maupun bank-bank merger yang melebur menjadi PT Bank Mandiri, maka diperlukan
upaya untuk menjaga agar rangkaian sejarah tersebut tidak terputus dan
terlupakan begitu saja. Hal ini dilakukan dengan cara mengabadikan koleksi
perkembangan sejarah Bank Mandiri secara utuh. Diharapkan, paparan sejarah
tersebut akan bermanfaat, tidak saja untuk mengenang kembali nilai-nilai
historis yang terkandung di dalamnya, tetapi juga sebagai pemicu kemajuan dunia
perbankan nasional pada umumnya.
Gagasan tersebut di
atas menjadi pertimbangan Manajemen Bank Mandiri dalam merencanakan sebuah
museum yang menyajikan sejarah perkembangan terbentuknya Bank Mandiri. Lokasi
yang diperuntukan sebagai museum adalah aset gedung di Jalan Lapangan Stasiun
Nomor 1 Jakarta-Kota, yang juga merupakan Bangunan Cagar Budaya berdasarkan SK
Gubernur DKI Jakarta No. 475 tahun 1993.
Visi yang diemban
oleh Museum Bank Mandiri adalah menjadi museum perbankan yang berstandar
internasional yang informatif, inspiratif, dan bermanfaat bagi masyarakat.
Adapun misinya adalah mengembangkan Museum Bank Mandiri sebagai pusat
dokumentasi sejarah Bank, sebagai sarana kultural-edukatif dan rekreatif bagi
masyarakat, pengelolaan museum dengan manajemen profesional, turut
berpartisipasi dalam revitalisasi bangunan bersejarah di kawasan “Kota Tua
Jakarta” sebagai tempat tujuan wisata, serta menjalin kerja sama dengan semua
pihak dalam rangka pengembangan museum.
Berdasarkan Surat
Keputusan Kepala Dinas Kebudayaan dan Permuseuman Propinsi DKI Jakarta No. 237
tahun 2005, tanggal 19 Desember 2005 Gedung Museum Bank Mandiri mendapatkan
penghargaan ”Sadar Pelestarian Bangunan Cagar Budaya tahun 2005” di wilayah DKI
Jakarta.
Sejarah Gedung
Museum Bank Mandiri
yang terletak di Jalan Lapangan Stasiun Nomor 1 (Stationsplein 1 – Binnen
Niuewpoortstraat) merupakan bangunan peninggalan masa kolonial. Dahulunya
berada dalam satu taman yang menyatu dengan Stasiun Kereta Api Jakarta-Kota
atau Beos (Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij).
Awal sejarahnya
bangunan ini merupakan Kantor Wilayah Nederlandsche Handel Maatschappij (NHM)
di Hindia Timur yang lebih dikenal dengan nama de Factorij Batavia.Bangunan ini
dirancang oleh arsitek NHM, J.J.J. de Bruyn bekerja sama dengan arsitek Belanda
lainnya, A.P. Smits dan C. van de Linde yang keduanya bekerja pada biro arsitek
Hulswit, Fermont and Ed. Cuipers.
Gedung berdiri di
atas lahan seluas 10.039 M2 ini, diresmikan pada 14 Januari 1933, oleh C.J.
Karel van Aalst, Presiden NHM ke-10. Pemancangan diawali dengan tiang beton
bulan Juli 1929 oleh biro konstruksi NV Nedam (Nederlandse Aanneming
Maatshappij).
Arsitektur gedung
berlantai empat seluas 21.509 M2 ini cenderung sederhana, berbentuk simetris
dengan keberadaan taman di tengah gedung, dan main entrance tepat di tengah
bagian depan bangunan. Lantai dasar gedung ini dibuat lebih tinggi dari jalan
raya, sehingga kesan entrance-nya terasa anggun. Lantai lobi, ruang rapat, dan
ruang direksinya memakai bahan mozaik keramik bercampur kaca
(glasmozaiek-tegels). Sedangkan ruangan yang lain memakai tegel ubin
(vloertegels) berwarna hitam, abu-abu dan merah.
Dengan lahirnya Bank
Mandiri tanggal 2 Oktober 1998 dan bergabungnya empat bank pemerintah: Bank
Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Bumi Daya
(BBD), dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) ke dalam Bank Mandiri, maka
gedung warisan sejarah ini pun beralih menjadi salah satu aset Bank Mandiri.
Lokasi Museum Bank Mandiri
Museum Bank Mandiri
bisa dicapai dengan berbagai cara. Cara termudah adalah menggunakan bus
Transjakarta. Museum Bank Mandiri persis berada di seberang terminal pemberhentian
terakhir bus Transjakarta. Bila menggunakan kereta api, Museum Bank Mandiri
juga berseberangan lokasinya dengan Stasiun Jakarta Kota atau populer disebut
Stasiun Beos. Banyak museum di kawasan ini. Ada juga Museum Bank Indonesia,
Museum Sejarah Jakarta, Museum Wayang, Museum Keramik, dan Museum Seni Rupa.
Persyaratan
bagi materi koleksi museum adalah benda asli, reproduksi atau miniatur.
Benda-benda ini pun harus mempunyai nilai sejarah, ilmu pengetahuan, teknologi,
dan kebudayaan. Harus pula mencerminkan proses perkembangan lahirnya Bank
Mandiri. Bahkan keberadaannya harus merupakan bukti pelaksanaan fungsi dan
kegiatan bank yang mewakili suatu fenomena atau kecenderungan tertentu serta
dapat diidentifikasi asal-usul, tipe/gaya, periode waktu, maupun fungsi
kegunaannya sehingga dapat dijadikan suatu monumen sejarah atau diperkirakan
menjadi monumen sejarah di masa depan.
Materi koleksi yang ada di Museum Bank Mandiri terdiri
atas jenis perlengkapan operasional bank, surat berharga, numismatik, arsip
sejarah, dan jenis koleksi lainnya seperti perlengkapan pendukung operasional
bank dan bahan pustaka.
Koleksi
perlengkapan operasional bank tempo dulu yang unik, antara lain:
*
peti uang,
* mesin hitung uang mekanik,
* kalkulator,
* mesin pembukuan,
* mesin cetak,
* alat pres bendel,
* seal press,
* brandkast,
* safe deposit box,
* anak kunci lemari/pintu besi serta aneka surat berharga, seperti bilyet deposito, sertifikat deposito, cek, obligasi dan saham.
* mesin hitung uang mekanik,
* kalkulator,
* mesin pembukuan,
* mesin cetak,
* alat pres bendel,
* seal press,
* brandkast,
* safe deposit box,
* anak kunci lemari/pintu besi serta aneka surat berharga, seperti bilyet deposito, sertifikat deposito, cek, obligasi dan saham.
Ornamen bangunan, interior, dan
furnitur asli dari gedung museum yang merupakan benda cagar budaya juga
merupakan bagian dari koleksi yang perlu dilestarikan. Adapun koleksi pendukung
operasional lainnya adalah sarana promosi, komunikasi, ekspedisi dan
kesekretariatan, seragam pegawai dan perlengkapannya, peralatan teknologi informasi,
komponen bangunan dan miniatur gedung kantor, serta perlengkapan sekuriti dan
rumah tangga lainnya.
Sesuai kurun waktunya, koleksi
Museum Bank Mandiri dapat dikelompokkan berdasarkan periode bank-bank pendahulu
mulai tahun 1826-1959/1960 dengan koleksi berasal dari masa NHM, Escomptobank,
NIHB/NHB dan BIN, periode bank-bank bergabung tahun 1959/1960-1998 masa BBD,
BDN, Bank Exim dan Bapindo, serta periode awal merger Bank Mandiri sampai
dengan go public tahun 1999-2003.
Apa yang saya rasa
ketika mengunjungi museum terbsebut rasanya sangat mengasyikan karena saya bisa
merasakan suasana tempoe doloe dan melihat alat alat perbankan yang jadul ,
yang saya pikirkan saat itu adalah bagaimana sistem kerja sebuah bank dimana
alat-alat yang digunakan tidak secanggih sekarang , dimana penyimpanan data
yang dilakukan menggunakan sebuah buku besar apa yang akan dirasa jika sistem
perbankan tersebut masih digunakan saat ini , sangat tidak bisa dibayangkan.
Ada satu ruangan yang
membuat saya penasaran yaitu ruangan IT , Namun sayang ketika saya ingin
memasukan ruangan IT sudah terdapat plang yang bertuliskan “Sedang dilakukan
maintenance” jadi barang – barang diruangan tersebut tidak ada , yang ada hanya
patung – patung yang sedang berpose tidak berubah . Memang rasa keinginan untuk
berkunjung ke museum itu malas tapi cobalah berkunjung sekali karena akan tau
bagaimana sejarah itu ada.
Alamat Museum Bank Mandiri
Jalan Lapangan Stasiun 1*, Jakarta Barat 11110
Telepon: +62 21 690-2000
email: museum@bankmandiri.co.id
Sumber :
http://jakartalama.wordpress.com/2010/09/25/museum-bank-mandiri/
http://www.pusakaindonesia.org/museum-bank-mandiri-di-kota-tua/
http://kotatuaku.com/index.php?option=com_content&view=article&id=535%3Amuseum-bank-mandiri&catid=116%3Aleft-banner-besar&Itemid=282
http://jakartalama.wordpress.com/2010/09/25/museum-bank-mandiri/
http://www.pusakaindonesia.org/museum-bank-mandiri-di-kota-tua/
http://kotatuaku.com/index.php?option=com_content&view=article&id=535%3Amuseum-bank-mandiri&catid=116%3Aleft-banner-besar&Itemid=282
0 komentar:
Posting Komentar